Senin, 02 Desember 2013

aaakkk PRnyaa kok banyakk...

Bismillah,
Allahumma sholli wa salim wa barik 'alaa sayyidina Muhammad wa 'alaa alihi wa shohbihi ajma'in.

teriak dulu, "aaaaaakkkkkkk!!"

udah,
sekian.

Betul, facebook itu bkin galau, disamping itu saya bersyukur, saya gak sembarangan memasukkan orang-orang dalam friendlist saya, kecuali beberapa orang dengan niatan saya tetap ingin menjaga silaturahim dengannya meskipun kadang postingannya bkin rusak mata. Anyway..saya menggalau, #ppfft

First, saya orangnya susah sekali untuk fokus ke satu hal, jadi sejalannya saya hidup saya belajar banyak hal dan mayoritas belum tuntas karena ditengah2nya saya mencoba hal yang lain. Di setiap hal yang saya pelajari saya tanamkan benih impian agar manfaat apa yang saya pelajari saat itu, jadi bisa dibilang saya punya harapan besar saya akan expert dan berguna untuk sekitar. TAPI, nyatanya semakin berjalannya waktu mengapa menjadi banyak sekali keinginan saya.. T_T , keinginan ini seiring dengan munculnya banyak problem di sekitar saya, saya merasa "perang" semakin dekat. Ya Allah betapa banyak hal yang harus saya kerjakan, betapa banyak PR umat yang tertanggung di setiap pundak yang mengaku muslim dan berilmu.

Di lain sisi, saya mengharapkan kehidupan yang damai, tenang, tinggal di alam yang menyejukkan, tapi apa yang saya liat seakan menenggelamkan saya untuk menjauhi hal itu dan berpeluh menyelesaikan semua itu. Tidak, ini tidak akan selesai, saya melihat jalan tanpa ujung, karena Allah belum mampukan saya melihat ujungnya.

Sungguh, hidup seorang muslim hendaklah seimbang, kesempurnaan keilmuan hendaklah mencakup segala aspek. Fisik dan metafisik. jasmani dan ruhani. Saya berkesimpulan, ketika seorang muslim meninggalkan salah satu aspek ini tak lengkaplah hidupnya. Ulama terdahulu mencontohkan, mereka adalah seorang ulama sekaligus seorang dokter. Metode penyembuhannya komplit dan menyeluruh. Maka ketika orang-orang merasa sakit, mereka datang kepada ulama, tuntaslah masalah mereka, luar dan dalam.

Keseimbangan ini tidaklah mudah dicapai, menaiki satu anak tangganya membutuhkan ketekunan dan diiringi harapan besar yang dititipkan di pintu langit dengan amalan nyata. Tak bisa hanya berharap dan bertopang tangan. Butuh kerja keras dan berpeluh bahkan menuai cacian.

Mereka, orang-orang hebat yang menjadi teman saya di dunia maya maupun nyata, mengajarkan bahwa keberhasilan mereka capai ketika mereka percaya sepenuhnya bahwa Allah akan memberikan jalan untuk mereka, karena mereka tau ini adalah sebuah kebaikan untuk diri mereka dan orang banyak, semustahil apapun manusia menilainya. Ya, mereka percaya akan hal itu. Ketika iman terimplentasikan dalam 3 hal, hati, lisan dan perbuatan. Mereka meyakini, mereka melantangkan dan mereka buktikan.
Saya salut sambil terduduk disini melihat perjuangan mereka dengan keteguhan luarbiasa.

Saya dimana? Di sini, masih menonton mereka, sambil merangsek mendekati panggung tempat mereka berlaga. Dengan sejuta asa yang saya punya, sungguh terasa beban ini semakin berat, akan terasa ringan jika Allah berhendak demikian.

See ya, insyaAllah.

Time is Love

Pagar Diri

Ternyata salah satu yang membebani pundak psikis saya itu adalah saya nggak ndang membenahi blog saya yang saya tinggalkan beberapa tahun ke...