Minggu, 19 Februari 2012

Kembang rekah saat dipetik, kapan pun.

Akan tetap rekah saat dipetik, kapan pun.
Karena Allah tau yang terbaik, apapun.
Mungkin sudah rekah, namun masih belum indah.
Mungkin indah dipandang mata, namun belum indah terasa di hati.
Hatimu.

Aku memang terpagar, agar tidak sembarang orang dapat memetikku.
Aku memang terpagar, tapi sudah nyata mimpiku.
Aku memang terpagar, tapi bukan penjara tempatku,
begitu kata Hamka yang telah lalu.

Duhai kelopak merah, banyak tangan hendak merengkuhmu, memberimu sejuta taman yang kau impikan.
Tapi nyata taman jannahNya yang terindah,
Bersama siapapun, kau akan tetap rekah, kapan pun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pagar Diri

Ternyata salah satu yang membebani pundak psikis saya itu adalah saya nggak ndang membenahi blog saya yang saya tinggalkan beberapa tahun ke...